RIAU
KRISIS KEPEMIMPINAN
Panggung Konser Relfeksi Akhir Tahun (tugu Zapin) |
Indonesia masih didominasi
isu korupsi dan ketidakadilan serta krisis kepemimpinan dan tergerusnya
kepercayaan. Tahap gawat darurat itu ditandai dengan adanya korupsi yang
merajalela dan krisis kepemimpinan karena kebanyakan elite dan penguasa yang
ada sekarang adalah pengurus negara dan pejabat, bukan pemimpin yang berakhlak,
yang mau melayani rakyat. Kondisi ini sungguh mencemaskan bagi masa depan
bangsa, negara, dan masa depan kemanusiaan. maraknya kasus korupsi menjadi
bukti betapa Indonesia krisis pemimpin. Indonesia mengalami defisit bahkan
mengalami krisis pemimpin yang berintegritas.
Ketua Korkom uir Korlap (Guntur Hidayat) |
Krisis kepemimpinan yang
terjadi saat ini, hampir melanda segala lini kehidupan disendi-sendi masyarakat kita. Masyarakat
seakan sulit mencari pemimpin-pemimpin yang mempunyai moralitas dan dedikasi
dalam memahami makna dan arti sebuah kepemimpinan.Padahal idealnya Reformasi 1998 dan Otonomi daerah
yang diberlakukan dengan undang-undang No 22 Tahun 1999 sebagai landasan
konstitusionalnya memberikan peluang
bagi masyarakat untuk turut serta
didalam pengambilan kebijakan
yang mempunyai akses luas pada kehidupan rakyat itu sendiri, tetapi yang terjadi
justru sebalik nya otonomi daerah di
pahami dalam arti pembagian kekuasan baru sehingga muncul nya praktek- praktek kolusi, Korupsi dan nepotisme model baru yang lebih rapi
dan lebih sistematis.

Orasi Sekum Komisariat Hukum (Yusnita) |
Banyak terjeratnya sejumlah
politikus partai dalam kasus korupsi, hal ini nampak para politikus jujur tidak
diberikan tempat untuk mengepakkan sayapnya. Sebaliknya, para pemeran utama di
atas panggung politik didominasi individu yang rakus kekuasaan dan harta. Luput
dari alam sadar mereka, suatu saat korupsi akan terbongkar karena pembagian
yang tidak merata. Apalagi tidak ada kamus uang haram bisa dibagi secara merata
dan adil.
Kegaduhan politik di negeri
ini terjadi bukan karena politikus berkelahi memperjuangkan kemajuan bangsa,
melainkan bagi hasil tidak merata. Wajar bila masyarakat di negeri ini mulai
atau bahkan sudah apatis dengan tokoh politik. Pasalnya, sebagian politikus di
negeri ini saling jegal untuk meraih kekuasaan. Pada akhirnya, kekuasaan itu
dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok dan pribadi.
Orasi Pengurus Komisariat Fisipol (Mws) |
Perkara korupsi di Provinsi
Riau diibaratkan seperti gunung es yang ketika mencair bakal menenggelamkan
daratan. mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi untuk segera mengambil alih
seluruh perkara korupsi yang terjadi di Provinsi Riau baik yang ditangani
kepolisian maupun kejaksaan. Itu karena selama ini perkara korupsi yang
ditangani Polda dan Kejati Riau tidak berjalan baik dan maksimal. Dalam catatan
KPK, ada sekitar 290 kasus untuk kepala daerah. Sekira 51 kasus itu menimpa
gubernur dan bupati. Sementara untuk DPR, termasuk DPRD ada perkaranya sekitar
2.960-an. 81 persen kasus yang ditangani KPK berkaitan dengan penyalahgunaan
wewenang. 13 persen berkaitan dengan penyuapan, dan sisanya pemerasan dan
sebagainya. Banyak kasus korupsi tingkat naional yang tidak selesai, seperti
Kasus BLBI, Bank Century, Proyek Hambalang.
Orasi Ketum HMI MPO cabang pekanbaru (gs) |
Akbiat korupsi menjadi
faktor pertama krisis kepemimpinan, tentunya hampir setiap pemimpin, baik
kepala daerah begitu juga dengan institusi kepolisian. Seperti Krisis keamanan
dan krisis kepercayaan kepada Polri masih terjadi di sepanjang 2014. Keluhan
terhadap sikap, prilaku dan kinerja aparat kepolisian masih menjadi persoalan
klasik yang tak kunjung bisa diatasi Polri. Baru-baru ini tindakan aparat
kepolisian yang memukul kader HMI MPO sampai kemushala. Artinya kepolisian
tidak siap dalam kondisi konflik. Begitu juga dengan gebernur riau, jika kita
melihat fakta sejarah bahwa 3 kali kepemimpinan gubri 3 kali berakhir hidup
dibalik jeruji besi, hal ini merusak marwah riau.
Maka dari itu, HMI MPO cabang pekanbaru menggelar konser refleksi akhir tahun pada tanggal 30 Desember 2014 di tugu Zapin jalan sudirman. Kader HMI MPO saling bergantian menyampaikan orasinya. HMI MPO memberikan LAPOR MERAH UNTUK POLDA DAN KEPALA DAERAH YANG ADA
DI RIAU, serta menuntut : KPK
selesaikan semua kasus korupsi di Riau
Orasi Pengurus Komisariat Fekonsos (Rudi) |
Agar degradasi moral yang
menjadi penyakit kronis ini bisa terselamatkan, seorang pemimpin harus menjadi
teladan dan mampu menakhodai kapalnya supaya selamat sampai ke arah yang jelas
dan terukur.Kita bukan hanya memilih seorang nahkoda tetapi kita mencari figure
seorang pemimpin yang bisa berpikir holistic dan visioner bahkan menjadi
supernahkoda serta akhlak yang baik. Kita membutuhkan pahlawan untuk
menyelamatkan Riau daerah beradat.
Parlemen jalanan hijau hitam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar