Senin, 21 April 2014

HMI RUMAH KITA

HMI RUMAH KITA

HMI lahir pada tanggal 5 Februari 1947, kini HMI genap berusia 67 tahun. Usia yang cukup tua, dan apabila yang dijadikan ukuran adalah usia manusia, maka tinggal menunggu saja hari-hari terakhir. Apakah HMI juga akan mengalami nasib yang sama?. Yang bisa menjawab adalah kader-kader HMI itu sendiri. Bukan dengan sekedar mengatakan ya atau tidak, akan tetapi harus dengan tindakan-tindakan konkrit yang akan dijadikan sebagai ukuran oleh publik berkaitan dengan eksistensi HMI.
Pada masa awal pergerakan HMI pada saat mulai berdiri dimuka bumi ini. Artinya setiap kader mutlak berkorban untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan oleh HMI hari ini bahkan yang ditinggalkan oleh kader-kader terdahulu serta eksistensi HMI kedepannya. Karena tugas dan tanggung jawab yang akan diselesaikan adalah tugas bersama untuk kemaslahatan Umat dan Bangsa.
Menurut saya, tugas kita sebagai kader HMI dalam Himpunan yakni menjaga nama baik HMI, memperjuangkan tujuan HMI dan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di internal organisasi HMI yang mulai menggrogoti di tubuh HMI, kebayakan yang terjadi seperti :
1.         Ukhuwah diantara kader-kader yang mulai tidak solid dari level ,cabang, dan komisariat, serta sesama kader.
2.         Paradigma idealis-realitis yang meracuni setiap akal kader dalam bertindak.
3.         Degradasi kapabilitas moral dan spiritual kader hari ini.
4.         Kader yang hanya tahu tentang himpunan tapi tidak mengenal dan memahami himpunan.
5.         Ketergantungan financial pada alumni.
6.         Hantu eksistensi menjelma menjadi dewa dalam otak-otak kader.
7.         Terjadinya kelompok-kelompok di HMI
Sebagai mahasiswa, seharusnya kader HMI harus mampu mensinkronisasi pergerakan HMI dengan tri dharma perguruan tinggi, menumbuhkan kembali kepercayaan mahasiswa terhadap HMI sebagai organisasi yang mengedepankan intelektualitas dan spritual, menyadarkan mahasiswa akan posisi, fungsi dan perannya, dan membangun kembali basis-basis keilmuan dan pergerakan tarbiyyah dan ta’liim.
Kemudian sebagai islam, kader HMI harus segera selesaikan pada tataran kader maupun umat hari ini. Ditengah-tengah terdegradasinya ahlak umat islam hari ini, dan dikotominya umat islam hari ini, semua kader HMI seharusnya  menjadi spirit kebangkitan dan pemersatu umat islam di Indonesia maupun di dunia bukan malah ikut arus yang menghanyutkan yang tidak mencerminkan sebagai kader HMI.
Islam yang notabenenya adalah asas sekaligus roh dalam HMI belum dipahami secara integral dan universal, belum dikaji secara intensif, dan belum diamalkan secara ikhlas oleh kader HMI. Tanpa islam yang dikembalikan pada posisinya, HMI akan seperti orang sakit bahkan mayat hidup yang tak mempunyai roh.
            Sebagai kader HMI mari kita renungkan sejenak,begitu banyak masalah yang harus diselesaikan oleh setiap kader hari ini. Bukankah masalah yang kita hadapi adalah bagian terkecil dari penderitaan para Nabi. Masalah ini yang harus selalu diyakini oleh setiap kader sebagai awal kebangkitan untuk menggapai harapan, dan cita-cita umat islam, yang ridho Alloh SWT. Karena perkaderan kita adalah perkaderan profetis. Perkaderan para Nabi membentuk kader yang selalu ditempa masalah, menjadikan sosok pendamba kelelahan hingga masalah menjadi suatu hal yang lumrah bagi kader HMI.
            HMI rumah kita yang harus kita tempati bersama dengan ikhlas, kita jaga dan perjuangkan dengan penuh semangat, dan kita semua sebagai kader HMI wajib besarkan rumah kita. Sebagai kader HMI jangan pernah mengeluh dengan masalah-masalah yang ada dirumah kita, tapi teruslah untuk berjuang mencapai tujuan rumah yang kita bangun dan selalu yakusa karena-Nya. Itu saja.



Ganjar Hmi Stiawan ( Aktivis HMI MPO )
"Hal yang tidak terlihat bukan berarti tidak ada, itu saja"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar