HMI RUMAH KITA
HMI lahir pada tanggal 5 Februari 1947, kini
HMI genap berusia 67 tahun. Usia yang cukup tua, dan apabila yang dijadikan
ukuran adalah usia manusia, maka tinggal menunggu saja hari-hari terakhir.
Apakah HMI juga akan mengalami nasib yang sama?. Yang bisa menjawab adalah
kader-kader HMI itu sendiri. Bukan dengan sekedar mengatakan ya atau tidak,
akan tetapi harus dengan tindakan-tindakan konkrit yang akan dijadikan sebagai
ukuran oleh publik berkaitan dengan eksistensi HMI.
Pada masa awal pergerakan HMI pada saat mulai berdiri
dimuka bumi ini. Artinya setiap kader mutlak berkorban untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan oleh HMI hari ini bahkan yang ditinggalkan oleh kader-kader
terdahulu serta eksistensi HMI kedepannya. Karena tugas dan tanggung jawab yang akan diselesaikan adalah tugas bersama untuk
kemaslahatan Umat dan Bangsa.
Menurut saya, tugas kita sebagai kader HMI
dalam Himpunan yakni menjaga nama baik HMI, memperjuangkan tujuan HMI dan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di internal organisasi HMI yang mulai menggrogoti di tubuh HMI, kebayakan yang terjadi seperti :
1.
Ukhuwah diantara
kader-kader yang mulai tidak solid dari level ,cabang, dan komisariat,
serta sesama kader.
2.
Paradigma
idealis-realitis yang meracuni setiap akal kader dalam bertindak.
3.
Degradasi
kapabilitas moral dan spiritual kader hari ini.
4.
Kader yang hanya
tahu tentang himpunan tapi tidak mengenal dan memahami himpunan.
5.
Ketergantungan
financial pada alumni.
6.
Hantu eksistensi
menjelma menjadi dewa dalam otak-otak kader.
7.
Terjadinya kelompok-kelompok di HMI
Sebagai
mahasiswa, seharusnya kader HMI harus mampu mensinkronisasi
pergerakan HMI dengan tri dharma perguruan tinggi, menumbuhkan kembali kepercayaan mahasiswa terhadap HMI
sebagai organisasi yang mengedepankan intelektualitas dan spritual, menyadarkan
mahasiswa akan posisi, fungsi dan perannya, dan membangun kembali basis-basis keilmuan dan pergerakan
tarbiyyah dan ta’liim.
Kemudian sebagai islam, kader HMI harus
segera selesaikan pada tataran kader maupun umat hari ini. Ditengah-tengah
terdegradasinya ahlak umat islam hari ini, dan dikotominya umat islam hari ini,
semua kader HMI
seharusnya menjadi spirit kebangkitan dan pemersatu umat islam di
Indonesia maupun di dunia bukan malah ikut arus yang menghanyutkan yang tidak mencerminkan sebagai kader HMI.

Sebagai kader HMI mari kita
renungkan sejenak,begitu banyak masalah yang harus diselesaikan oleh setiap
kader hari ini. Bukankah masalah yang kita hadapi adalah bagian terkecil dari penderitaan para Nabi. Masalah ini yang harus selalu
diyakini oleh setiap kader sebagai awal kebangkitan untuk menggapai harapan,
dan cita-cita umat islam, yang ridho Alloh SWT. Karena perkaderan kita adalah perkaderan profetis. Perkaderan para Nabi membentuk
kader yang selalu ditempa masalah, menjadikan sosok pendamba kelelahan hingga
masalah menjadi suatu hal yang lumrah bagi kader HMI.

Ganjar Hmi Stiawan ( Aktivis
HMI MPO )
"Hal yang tidak terlihat bukan berarti tidak ada, itu saja"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar